Monday, May 29, 2017

Sangat Yakin!! Manchester United Telah Siap Menyambut Neymar!


MANCHESTER United (MU) siap menyambut Neymar jika Barcelona melepas pemain andal berpaspor Brasil itu pada musim depan.

Rumor banyak beredar seputar kepindahan Neymar dari Barcelona ke MU. Jika memang jumlah penawaran yang diberikan MU memadai, klub papan atas Liga Spanyol itu melepas pemain asal negeri Samba tersebut.

Menurut harian yang terbit di Spanyol, Diario Gol, sejumlah petinggi Barcelona melayangkan keprihatinan atas penampilan Neymar yang belakangan dinilai jauh dari mumpuni.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa jumlah tawaran yang disodorkan sebanyak 170 juta pound untuk meminang Neymar dari Barcelona.

Ini berbarengan dengan keperluan MU untuk mendapatkan pemain depan, sementara Neymar juga dilirik oleh Paris Saint-Germain (PSG).

Sumber: www.galamedianews.com/soccer/

Sunday, May 28, 2017

Mengejutkan!! Barcelona Lepas Neymar ke Manchester United!


Barcelona dikabarkan akan melepas bintang mereka Neymar musim depan. Media di Spanyol menyebutkan, sejumlah petinggi Barcelona menyatakan keprihatinannya atas penampilan Neymar yang belakangan dinilai jauh dari mumpuni. Karena itu, Barcelona dikabarkan akan melepas bintang mereka Neymar musim depan.

Menurut data Transfermarkt, nilai jual Neymar menyentuh angka 100 juta euro atau setara Rp1,4 triliun. Namun Barcelona tak mau melepas sang pemain dengan nominal tersebut. Kabarnya mereka bakal melepas Neymar jika ada yang berani mengeluarkan 200 juta euro atau Rp2,8 triliun.

Gosip beredar...
Halaman selanjutnya..
1 2 3 4

Sunday, May 21, 2017

Ini Rahasia Real Madrid Bisa Meraih Juara La Liga Musim Ini


Real Madrid sukses menjadi juara La Liga Spanyol 2016 -- 2017. Kepastian itu mereka raih usai menundukkan Malaga pada laga pamungkas La Liga, Senin 22 Mei dini hari WIB.

Cristiano Ronaldo dkk memang tampil impresif sejak awal pertandingan. Laga baru berjalan dua menit, Ronaldo sudah membuka keran gol. Memanfaatkan assist gemilang Isco, Ronaldo mampu mengelabui kiper Malaga, Carlos Kameni. Seusai gol Ronaldo, Madrid beberapa kali mendapatkan peluang dari Toni Kroos, Karim Benzema, dan Isco. Namun, gol yang ditunggu belum tercipta.

Dari kubu Malaga juga seskali merepotkan kiper Keylor Navas. Adalah striker Sandro Ramirez yang kerap merepotkan Madrid. Salah satunya peluang melalui set-piece. Beruntung, sepakannya masih ditepis Navas.

Sampai turun minum, skor 1-0 untuk Madrid tetap bertahan.

Berlanjut pada babak kedua, kinerja Madrid kian agresif. Kerja sama Isco dan Ronaldo membuat pertahanan Malaga ketar-ketir.

Terus ditekan, Madrid akhirnya mendapatkan tambahan gol lewat aksi Benzema. Memanfaatkan bola rebound hasil sepakan Sergio Ramos, Benzema dengan tenang menyambar bola. Madrid unggul 2-0.

Malaga terus berupaya memperkecil kedudukan. Akan tetapi, usaha Sandro Ramirez dan keluarga menemui jalan buntu. Sampai pertandingan usai, skor 2-0 tetap bertahan.

Kemenangan ini sudah cukup mengantarkan Real Madrid menjuarai La Liga untuk ke-33. Sebab, tiga poin tambahan Madrid takkan mungkin dikejar Barcelona. Terakhir kali Madrid menjadi juara La Liga terjadi pada 2011 -- 2012.

Susunan Pemain:
Malaga: Kameni, Torres, Luis Hernandez, Villanueva, Ricca, Camacho, Keko, Jony, Recio, Fornals, Ramirez

Real Madrid: Navas, Ramos, Marcelo, Danilo, Varane, Modric, Kroos, Casemiro, Isco, Ronaldo, Benzema

Sumber: UC News

Wednesday, May 17, 2017

7 Pemain Top yang Memulai Karier di Posisi yang Sangat Mengejutkan!!

Ada beberapa pemain top yang telah menjadi legenda di posisi mereka masing-masing. Ada yang masih muda namun orang pada umumnya juga mengenalnya sebagai pemain di posisi tertentu.

Namun, beberapa bintang ini mengawali karier pada posisi yang mungkin mengejutkan Anda. Seorang striker ternyata menjadi kiper, bek naik menjadi gelandang, dan lain-lain.

7. John Terry - Gelandang




















Ketika masih kanak-kanak, John Terry lebih dulu bergabung dengan akademi West Ham United. Di sana ia tercatat sebagai gelandang (1991). Pada usia 14 tahun, Terry pindah ke Chelsea dan mulai bermain untuk tim junior. Di situ juga ia berperan sebagai pemain tengah.

Namun, suatu kali tim junior The Blues kekurangan bek tengah. Terry kemudian ditarik ke belakang. Ternyata potensinya terlihat bagus di posisi baru itu. Maka, setelah lulus sekolah reguler, Terry pada usia 17 tahun mendapat kontrak profesional di Chelsea.

6. Roberto Firmino - Bek Tengah




















Gaya dribel gelandang asal Brasil ini tak menyiratkan bahwa ia pernah bermain di lini yang lain. Masa depan Roberto Firmino bisa sangat berbeda seandainya ia bertahan sebagai seorang bek tengah.

"Saya awalnya bermain sebagai seorang bek. Saya menjadi bek tengah, lalu pindah menjadi gelandang. Saya bermain di lini belakang sampai tim U18, jujur saja," kata Firmino kepada Daily Mail.

5. David De Gea - Striker


Pada usia masih 20-an tahun, David De Gea sudah dikenal sebagai kiper yang bisa diandalkan tim sekelas Manchester United. Namun, ia pernah mengaku menjadi seorang striker andalan tim junior.

“Sebagai pemain muda, saya adalah pemain lapangan (non kiper). Saya dulu penyerang dan mencetak banyak gol, namun akhirnya memilih untuk menjadi seorang kiper. Saya selalu suka mengoper dan mendribel bola di tim junior Spanyol," ungkap De Gea di situs Manchester United pada 2013 lalu.

4. Paul Scholes - Striker

Orang lebih kenal Paul Scholes sebagai seorang gelandang serang di bawah striker. Ia sukses memainkan peran itu sampai-sampai Wayne Rooney terinspirasi untuk menjalani peran yang serupa.

Jadi, sangat sulit membayangkan kapan Scholes pernah menjadi seorang striker. Namun, peran itu pernah ia jalani selama beberapa musim. Scholes pernah diduetkan dengan Ruud van Nistelrooy dan mencetak 20 gol pada musim 2002/03, selain pernah juga bersama Andy Cole pada musim 1995/96.

Scholes bahkan pernah mencetak trigol untuk Timnas Inggris dalam peran sebagai penyerang. Padahal, Scholes mulai turun ke tengah ketika umur 20-an tahun dan peran itu kemudian melekat dengannya hingga akhir karier sebagai pemain.

3. Steven Gerrard - Bek Kanan

Gerrard sebetulnya mulai bermain bersama Whiston Juniors. Ia kemudian mendapat perhatian dari pencari bakat dari Liverpool dan bergabung dengan akademi junior The Reds pada usia 9 tahun. Ketika itu Gerrard bermain sebagai bek kanan dan dianggap lamban perkembangannya. Hal itu membuat Gerrard hanya bermain dalam 20 pertandingan dari usia 14 hingga 16 tahun.

Pada musim 1999-2000, manajer Gerard Houllier mencoba menempatkan Gerrard di tengah untuk berduet dengan Jamie Redknapp. Ia lalu menjadi starter dalam 6 pertandingan. Setelah itu kariernya sebagai gelandang makin berkembang dan akhirnya posisi gelandang tengah identik dengan dirinya.

2. Gareth Bale - Bek Kiri


Gareth Bale muda tadinya hanya diplot sebagai pengganti Assou-Ekotto di Tottenham Hotspur. Musim 2010/11 menjadi momen penentuan karier pemain asal Wales ini di kemudian hari. Walau bermain sebagai bek sayap kiri, ia mencetak 2 gol ke gawang Stoke City (21 Agustus), lalu empat hari kemudian membuat 4 assist gol Tottenham.

Suatu ketika, Ekotto sudah kembali dari cedera, namun Bale telah menunjukkan performa yang baik dan tempatnya terjaga dalam tim inti. Bale suka bergerak maju dari sisi sayap kiri. Berkat agresivitas inilah kemudian Harry Redknapp selaku manajer Spurs ketika itu mengonversi posisi Bale menjadi gelandang sayap.

1. Gianluigi Buffon - Striker/Gelandang

Penyebab Buffon menjadi dibilang akibat ketagihan. Suatu kali seorang bocah bertubuh tinggi dan kurus memilih posisi sebagai striker atau gelandang. Ia terlihat telah menentukan pilihan ketika itu. Namun, dalam perjalanan karier Buffon muda, suatu ketika ia diminta untuk menjadi penjaga gawang dan ternyata dianggap itulah potensi terbesarnya.

"Saya terinspirasi N'Kono (kiper legendaris). Saya dulu striker sampai berumur 13 tahun. Suatu hari saya diminta untuk menjadi kiper dan beruntung, saya tampil bagus," kata Gianluigi Buffon dalam sebuah sesi wawancara.

Sejak saat itu, kiper muda hasil didikan Parma iu kemudian menjadi bintang di lini belakang, sampai suatu ketika dilirik oleh Juventus dan menjadi legenda di sana.

Sumber: ftb90.com

Jadwal Balapan Bentrok, Bos F1 Temui Bos MotoGP

Jadwal Balapan Bentrok, Bos F1 Temui Bos MotoGP – Bos ajang balap Formula 1 yang baru, Ross Brawn, mengaku tengah melakukan pembicaraan dengan petinggi balap MotoGP, Dorna, untuk membahas beberapa hal penting terkait dua kejuaraan, di antaranya masalah bentroknya kalender balap F1 dan MotoGP di beberapa Grand Prix.


Dua putaran pertama di kejuaraan Formula 1 dan MotoGP tahun 2017 ini berada di akhir pekan yang sama, dan enam balapan lagi akan bentrok di akhir tahun. Termasuk diantaranya adalah balapan final MotoGP di Valencia pada 12 November, hari yang sama dengan balapan Formula 1 di Grand Prix Brasil.

Dilansir dari Sportbussinesdaily, Rabu (17/5), Brawn merasa adanya bentrokan jadwal balapan semacam itu sangat “tidak cerdas”, dan ia sedang mencoba membahas masalah itu dengan Dorna.

“Sulit untuk mengubah apa yang sudah ada dan kita tidak bisa selalu mencapai apa yang kita inginkan, tapi setidaknya kita sedang berdialog untuk mencoba menyelesaikannya,” kata Brawn.

Formula 1 sendiri biasanya akan kehilangan banyak penonton saat jadwal balapan mereka bentrok dengan kejuaraan balap MotoGP. Karena untuk saat ini balap MotoGP dianggap lebih menarik dibandingkan Formula 1.

Sumber: UC News